Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Pelajaran kimia kelas X TKJ 1 2012/2013
SMK NU KAPLONGAN
Nama kelompok : Muharis
:Zaenal arifin : M.naufal
: Fathulla
: Durokim
:kholid
:Nigka
:Daniah
: Monitha
Penyusunan
sistem periodik unsur telah mengalami banyak penyempurnaan. Mulai dari Antoine
Lavosier, J. Newslands, O. Mendeleev hingga Henry Moseley.
1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier
Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan
unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi
empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih
terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai
unsur yang memiliki sifat berbeda.
Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor,
oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam
adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak.
Adapun unsur-unsur
logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah,
nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan
seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium
oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.
Kelemahan dari teorI Lavoisor : Penglompokan masih terlalu umum
kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang
ada berdasarka sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi
ilmuan-ilmuan setelahnya.
2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner
Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner
seorang profesor
kimia dari Jerman mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan
sifat-sifatnya.
Ia mengemukakan bahwa massa
atom relatif strontium sangat dekat dengan masa rata-rata dari dua unsur lain
yang mirip dengan strantium, yaitu kalsiium dan barium. Dobereiner juga
mengemukakan beberapa kelompok unsur lain seperti itu. Unsur pembentuk garam
dan massa
atomnya, yaitu c1 = 35,5 Br = 80, dsn I =
127. unsur pembentuk alkali dan massa
atomnya. Yaitu Li = 7, Na = 23dan K = 39.
Dari pengelompokan unsur-unsur tersebut, terdapat suatu keteraturan.
Setiap tiga unsur yang sifatnya mirip massa atom
( A r ) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa
atom rata-rata dari massa
atom unsur pertama dan ketiga.
Oleh karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa
unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut triade.
Triade
|
A r
|
Rata-Rata A r unsur pertama dan ketiga
|
Kalsium
Stronsium
Bariuim
|
40
88
137
|
(40 + 137)
= 88,
2
|
Kelemahan
dari teori ini adalah
pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan adanya beberapa unsur lain dan
tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama dengan unsur dalam
kelompok triefd tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure
yang sifatnya mirip massa Atom (Ar) unsure yang
kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di
massa atom
unsure pertama dan ketiga.
3. Hukum Oktaf Newlands
J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa
atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang di sebut hukum
oktaf.
Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur.. Unsur
pertama seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands berdasarkan hukum
oktaf diberikan pada tabel 1.1
Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama
berulang pada setiap unsure ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini
menyurapi oktaf music.
Tabel 1.1 Daftar oktaf Newlands
1.
H
|
2.
Li
|
3.
Be
|
4.
B
|
5.
C
|
6.
N
|
7.
O
|
8.
F
|
9.
Na
|
10.
MG
|
11.
Al
|
12.
Si
|
13.
P
|
14.
S
|
15. Cl
|
16. K
|
17. Ca
|
18. Ti
|
19. Cr
|
20. Mn
|
21. Fe
|
22. Co&Nl
|
23. Cu
|
24. Zn
|
25. Y
|
26. ln
|
27. As
|
28. Se
|
29. Br
|
30. Cu
|
31. Sr
|
32. Sr
|
33. Zr
|
34. Bi & Mo
|
35. Po &
|
Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya sifat yang cukup berbeda dengan Al maupun B.
Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan
beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini
tidak cocok untuk unsur yang massa
atomnya sangat besar.
4. Sistem periodik Mendeleev
Pada tahun
1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dmitri Ivanovich mendeleev, berdasarkan
pengamata terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan bahwa
sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya,
jika unsur-unsur disusunmenurut kenaikan massa
atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev
menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur
vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa
atom relatifnya, disebut priode daftar periodik Mendeleev yang dipublikasikan
tahun 1872. Gambar Tabel daftar periodic Mendeleyev
Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan
beberapa tempat. Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam
golongan. Sebagai contoh, Mendelev menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV
dan membiarkan golongan III kosong karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari
pada dengan B dan Al. Mendeleev meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal
itu. Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsurlain yang sudah dikenal,
yang letaknya berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika
unsur yang diramalkan itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan
ramalan mendeleev. Salah satu contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan
pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev dinamai ekasilikon.
Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya
lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium
(te) = 128 di kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai
kemirpan sifat diletakkan dalam satu golongan. Kelemahan dari teori ini adalah
pemebetulan massa
atom. Sebelumnya massa
atom. Sebelumnya massa
atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be, dari 13,5 menjadi 9. U dari 120
menjadi 240 . selain itu kelebihannya adalah peramalan unsur baru yakni
meramalkan unsur beseerta sifat-sifatnya.
5. Sistem
Periodik Modern dari Henry G. Moseley
Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan
yang sangat mendasar. Para ahli menemukan
bahwa atom bukanlah suatu partikel yang tak terbagi melainkan terdiri dari
partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel dasar atau partikel
subatom. Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikeldasar yaitu
proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur,
artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur
lainya. Jumlah proton dalam satu atom ini disebut nomor atom. pada 1913,
seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen
pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.
Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperolehkesimpulan bahwasifat
dasar atom bukan didasari oleh massa
atom relative, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Ha tersebut
diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah
proton sama atau disebut isotop.
Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur
tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan
penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik
bentuk panjang.
Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan
kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom ; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut
golongan, disusun berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdriri
atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan
A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).
Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan
B disebut golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn
bilangan 1 sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara
ini maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada
periode 6 dan 7 terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur
transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi
dalam semua termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6
golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB.
Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel periodik adalah untuk
alasan teknis, sehingga daftr tidak terlalu panjang.